Penggunaan pestisida sintetik dalam pengendalian hama menimbulkan dampak negatif bagi agroekosistem kebun teh. Untuk itu diperlukan pengendalian hama yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan pemanfaatan musuh alami. Sebagai langkah awal dalam pengendalian hayati tersebut adalah mengeksplorasi populasi Arthropoda yang erat kaitannya dengan pencarian musuh alami serangga hama di perkebunan teh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi, kepadatan populasi, keanekaragaman, dan dominansi Arthropoda, serta faktor abiotik yang mempengaruhi keanekaragaman Arthropoda di area kebun teh.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan dengan observasi langsung terhadap populasi dan kelimpahan Arthropoda yang ditemukan di tumbuhan liar disekitar tanaman teh. Sampel yang tercuplik selanjutnya diidentifikasi dan dihitung kepadatan populasi untuk masing-masing populasi Arthropoda. Keanekaragaman spesies Arthropoda ditentukan berdasarkan indeks keanekaragaman menurut Shannon Wiener (H�), Kemerataan ditentukan berdasarkan evenessnya, sedangkan dominansi dihitung dengan rumus kepadatan populasi relatif. Perbedaan keanekaragaman spesies Arthropoda pada klon tanaman teh pada lahan miring dan datar dianalisis dengan menggunakan uji t, dan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor abiotik yang sangat menentukan keanekaragaman spesies Arthropoda digunakan analisis regresi ganda bertahap dengan program SPSS.
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2006 sampai Mei 2007. Tempat penelitian adalah di Area kebun teh Wonosari Singosari. Untuk keperluan identifikasi Arthropoda yang ditemukan dilakukan di Laboratorium Ekologi ruang 111B, Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 47 taksa Arthropoda yang terbagi atas 40 taksa Insecta yang termasuk dalam 22 famili dan 7 taksa Arachnida yang termasuk dalam 3 famili. Kepadatan populasi tertinggi terjadi pada bulan Desember pada klon Assamica datar dengan jumlah individu 413 ekor. Keanekaragaman spesies Arthropoda di tumbuhan liar di kebun teh Wonosari rendah dengan nilai berkisar antara 0.7234-2.8307, kemerataannya bervariasi dengan nilai 0.31418-0.96138, dan didominasi oleh genus Aphid sp1 dengan indeks dominansi sebesar 52.3% pada klon Assamica daerah datar, genus Aphid sp2 (39.9%) pada klon Assamica daerah lereng, genus Aphid sp1 (18.6%) pada klon TRI 2025 daerah datar, dan pada klon TRI 2025 daerah lereng didominasi oleh genus Aphid sp2 (39.9%). Terjadi perbedaan secara signifikan tingkat keanekaragaman antara daerah datar dengan daerah miring, yaitu antara klon Assamica datar dan Assamica lereng pada bulan Desember, antara klon Assamica datar dan Assamica lereng pada bulan Januari, antara klon TRI 2025 datar dan TRI 2025 lereng bulan Januari, dan antara klon Assamica datar dan Assamica lereng pada bulan Maret. Faktor lingkungan abiotik yang sangat menentukan keanekaragaman spesies Arthropoda di area kebun teh Wonosari meliputi suhu tanah dengan r2 sebesar 35.2381%, kelembaban tanah dengan r2 sebesar 7.216395%, curah hujan dengan r2 sebesar 2.299186%, kelembaban udara dengan r2 sebesar 25.05664%, pH tanah dengan r2 sebesar 10.45169%, dan suhu udara dengan r2 sebesar 0.46373% untuk klon Assamica datar ; suhu tanah dengan r2 sebesar 48,79905%, kelembaban udara dengan r2 sebesar 28,35078%, pH tanah dengan r2 sebesar 0,616555%, suhu udara dengan r2 sebesar 0,662309%, dan kecepatan angin dengan r2 sebesar 3,92038% untuk klon Assamica Lereng; pada klon TRI 2025 datar yaitu pH tanah dengan r2 sebesar 15,52922%, suhu tanah dengan r2 sebesar 28,37713%, suhu udara dengan r2 sebesar 11,95434%, curah hujan dengan r2 sebesar 18.0898%, dan kecepatan angin dengan r2 sebesar 7,231647%; dan faktor abiotik yang paling berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman pada klon TRI 2025 Lereng yaitu curah hujan dengan r2 sebesar 20,49948%, intensitas cahaya dengan r2 sebesar 6,894431%, kelembaban udara dengan r2 sebesar 19,14292%, dan suhu udara dengan r2 sebesar 22,56928%.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking