Vrydag 24 Mei 2013

budidaya matoa

Mungkin beberapa dari Anda sudah pernah mendengar salah satu jenis buah ini, matoa. Matoa sangat terkenal akan keunikan rasanya yang digemari banyak orang. Rasa buah ini sangat beragam. Buah ini mengingatkan kita akan tekstur kulit yang seperti buah markisa dan bentuk buah seperti rambutan namun mempunyai rasa seperti kelengkeng
 

Matoa Buah Asli Khas Papua

Pohon matoa sangat mudah dijumpai. Pohon ini sebenarnya berasal dari Papua karena merupakan tanaman khas yang menjadi identitas flora bagi daerah tersebut. Pohon mempunyai ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter.
Buah matoa berbentuk bulat dan sedikit melonjong dengan ukurannya yang tidak terlalu besar. Buah matoa memiliki warna coklat kehitaman.bentuknya yang mirip dengan telur puyuh ini sangat mudah dikenali. Kulitnya licin dan mempunyai bau yang manis.

Kandungan Pada Matoa

Tanaman ini memiliki banyak kandungan didalamnya. Matoa sangat cocok bagi Anda yang menggemari buah-buahan untuk dapat bercocok tanam dengan buah unik ini. Pada kulit buah terdapat tanin dan juga saponin. Pada biji mengandung adanya lemak dan polifenol.
Sedangkan, pada daun terdapat juga tanin dan saponin yang mempunyai kandungan sama dengan kulit buah. Pada kulit batang terdapat lebih banyak kandungan didalamnya seperti flavonida, zat besi, dan pectic substance. Pada buahnya terdapat berbagai macam vitamin yang menjadi kelebihan buah ini.

Masa Tanam Matoa

Kelebihan kandungan didalam buah menjadikan matoa sebagai salah satu tanaman yang sangat menarik untuk dibudidayakan. Terlebih, cara budidaya matoa yang sangat mudah dan tidak memerlukan banyak hal. Tanaman ini juga dapat tumbuh di mana saja.
Masa penanaman matoa memiliki waktu yang cukup panjang untuk bisa mendapatkan buahnya. Beberapa orang memerlukan waktu sampai hampir sekitar beberapa tahun. Tumbuhan ini tumbuh memanjang ke atas dan untuk mendapatkan bagian cabang matoa tentu kita harus memotong pada bagian atasnya.
Pohon matoa dapat berbuah dua kali. Biasanya pohon matoa akan berbuah pada saat hari raya idul fitri dan kedua sekitar 3 bulan setelah matoa berbuah pertama kali. Namun, hasil buah yang di dapat jauh lebih sedikit dari yang pertama. Pohon ini terhitung musiman.

Dua Cara Teknik Budidaya Matoa

Dalam teknik budidayanya, pohon matoa dapat dikembangkan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu dengan cara menanam biji, sedangkan cara vegetatif yaitu dengan pencangkokan.
Pemindahan bibit dari persemaian harus diperhatikan dan dilakukan secara hati-hati. Bibit matoa sangat peka apabila ada perubahan lingkungan. Terutama pada bagian akar matoa. Sebaiknya perpindahan bibit tidak dilakukan dengan cara mencabut. Hal ini dapat merusak laju perkembangan bibit.

Polibag Baik untuk Budidaya

Menggunakan polibag sangatlah dianjurkan dalam cara menanam tanaman matoa tersebut. Dengan menggunakan polibag, akan jauh lebih memudahkan untuk proses pemindahan bibit. Buatlah persemaian yang teratur didalam pembibitan buah tersebut.
Cara tanam matoa tersebut sebaiknya menggunakan pupuk organik, pupuk SP, pupuk urea dan kapur yang sangat baik untuk pertumbuhan bibit matoa. Semua pupuk tdan tanaman galian tersebut dapat dicampur menjadi satu.

Cara Pemeliharaan Matoa

Cara memelihara buah matoa di atas pohon juga sangatlah mudah. Ketika buah sudah mulai berbunga, ini menandakan bahwa bunga dapat dimakan dalam jangka waktu 2 bulan setelahnya. Jangan menggunakan plastik untuk menutupinya dari hama.
Dengan menutupi buah menggunakan plastik, ini tidak akan membantu buah cepat matang, justru sebaliknya, buah akan lebih mudah busuk. Tutupi buah sebaiknya menggunakan jaring. Tanaman ini sangat cocok bagi Anda yang juga tertarik pada bisnis kuliner, karena matoa bisa menjadi salah satu investasi yang baik.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking