Vrydag 24 Mei 2013

hama pada tanaman alpukat

sebagaian masyarakat petani Alpukat di indonesia banyak yang di resahkan berbagai penyakit hama/virus yang mengganggu tanaman mereka berikut adalah jenis hama pada tanaman Alpukat yang bisa saya uraikan:
Hama pada Daun
Ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L.)
  • Ciri: Sayap kupu-kupu dpt mencapai ukuran 25 cm dgn warna coklat kemerahan & segitiga tansparan. Ulat berwarna hijau tertutup tepung putih, panjang 15 cm & mempunyai duri yg berdaging. Pupa terdpt di dlm kepompong yg berwarna coklat.
  • Gejala: Sama dgn gejala serangan ulat kipat, tetapi kepompong tdk bergelantungan melainkan terdpt di antara daun.
  • Pengendalian: Sama dgn pemberantasan ulat kipat.


Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
  • Ciri: Panjang tubuh 6 cm, berwarna hitam bercak-bercak putih & dipenuhi rambut putih. Kepala & ekor berwarna merah menyala.
  • Gejala: Daun-daun tdk utuh & terdpt bekas gigitan. Pada serangan yg hebat, daun habis sama sekali tetapi tanaman tdk akan mati, & terlihat kepompong bergelantungan.
  • Pengendalian: Menggunakan insektisida yg mengandung bahan aktif monokrotofos atau Sipermetein, misal Cymbush 50 EC dgn dosis 1-3 cc/liter atau Azodrin 15 WSC dgn dosis 2-3 cc/liter.
Kutu dompolan putih (Pseudococcus citri Risso)/Planococcus citri Risso
  • Ciri: Bentuk tubuh elips, berwarna coklat kekuningan sampai merah oranye, tertutup tepung putih, ukuran tubuh 3 mm, mempunyai tonjolan di tepi tubuh dgn jumlah 14-18 pasang & yg terpanjang di bagian pantatnya.
  • Gejala: Pertumbuhan tanaman terhambat & kurus. Tunas muda, daun, batang, tangkai bunga, tangkai buah, & buah yg terserang akan terlihat pucat, tertutup massa berwarna putih, & lama kelamaan kering.
  • Pengendalian: Disemprot dgn insektisida yg mengandung bahan aktif formotion, monokrotofos, dimetoat, atau karbaril. Misalnya anthion 30 EC dosis 1-1,5 liter/ha, Sevin 85 S dosis 0,2% dari konsentrasi fomula.
Aphis gossypii Glov/A. Cucumeris, A. cucurbitii/Aphis kapas.
  • Ciri: Warna tubuh hijau tua sampai hitam atau kunig coklat. Hama ini mengeluarkan embun madu yg biasanya ditumbuhi cendawan jelaga sehingga daun menjadi hitam & semut berdatangan.
  • Gejala: Pertumbuhan tanaman terganggu. Pada serangan yg hebat tanaman akan kerdil & terpilin.
  • Pengendalian: Disemprot dgn insektisida berbahan aktif asefat/dimetoat, misalnya Orthene 75 SP dgn dosis 0,5-0,8 gram/liter atau Roxion 2 cc/liter.
Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus Boisd)
  • Ciri: Tubuh tungau betina berwarna merah tua/merah kecoklatan, sedangkan tungau jantan hijau kekuningan/kemerahan. Terdpt beberapa bercak hitam, kaki & bagian mulut putih, ukuran tubuh 0,5 mm.
  • Gejala: Permukaan daun berbintik-bintik kuning yg kemudian akan berubah menjadi merah tua seperti karat. Di bawah permukaan daun tampak anyaman benang yg halus. Serangan yg hebat dpt menyebabkan daun menjadi layu & rontok.
  • Pengendalian: Disemprot dgn akarisida Kelthan MF yg mengandung bahan aktif dikofoldan, dgn dosis 0,6-1 liter/ha.
Hama pada Buah
Codot (Cynopterus sp)
  • Ciri: Tubuh seperti kelelawar tetapi ukurannya lebih kecil menyerang buah-buahan pada malam hari.
  • Gejala: Terdpt bagian buah yg berlubang bekas gigitan. Buah yg terserang hanya yg telah tua, & bagian yg dimakan adalah daging buahnya saja.
  • Pengendalian: Menangkap codot menggunakan jala/menakut-nakutinya menggunakan kincir angin yg diberi peluit sehingga dpt menimbulkan suara.
Lalat buah Dacus (Dacus dorsalis Hend.)
  • Ciri: Ukuran tubuh 6 - 8 mm dgn bentangan sayap 5 - 7 mm. Bagian dada berwarna coklat tua bercak kuning/putih & bagian perut coklat muda dengan pita coklat tua. Stadium larva berwarna putih pada saat masih muda & kekuningan setelah dewasa, panjang tubuhnya 1 cm.
  • Gejala: Terlihat bintik hitam/bejolan pada permukaan buah, yg merupakan tusukan hama sekaligus tempat utk meletakkan telur. Bagian dlm buah berlubang & busuk karena dimakan larva.
  • Pengendalian: Dgn umpan minyak citronella/umpan protein malation akan mematikan lalat yg memakannya. Penyemprotan insektisida dpt dilakukan antara lain dgn Hostathion 40 EC yg berbahan aktif triazofos dosis 2 cc/liter & tindakan yg paling baik adalah memusnahkan semua buah yg terserang atau membalik tanah agar larva terkena sinar matahari & mati.
Hama pada Cabang/Ranting
Kumbang bubuk cabang (Xyleborus coffeae Wurth / Xylosandrus morigerus Bldf).
  • Ciri: Kumbang yg lebih menyukai tanaman kopi ini berwarna coklat tua & berukuran 1,5 mm. Larvanya berwarna putih & panjangnya 2 mm.
  • Gejala: Terdpt lubang yg menyerupai terowongan pada cabang atau ranting. Terowongan itu dpt semakin besar sehingga makanan tdk dpt tersalurakan ke daun, kemudian daun menjadi layu & akhirnya cabang atau ranting tersebut mati.
  • Pengendalian: Cabang/ranting yg terserang dipangkas & dibakar. Dpt juga disemprot insektisida berbahan aktif asefat atau diazinon yang terkandung dlm Orthene 75 SP dgn dosis pemberian 0,5-0,8 gram/liter & Diazinon 60 EC dosis 1-2 cc/liter.
Penyakit yg disebabkan Jamur
Antraknosa
  • Penyebab: Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) sacc. Yg mempunyai miselium berwarna cokleat hijau sampai hitam kelabu & sporanya berwarna jingga.
  • Gejala: Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman, kecuali akar. Bagian yg terinfeksi berwarna cokelat karat, kemudian daun, bunga, buah/cabang tanaman yg terserang akan gugur.
  • Pengendalian: Pemangkasan ranting & cabang yg mati. Penelitian buah dilakukan agak awal (sudah tua tapi belum matang). Dpt juga disemprot dgn fungisida yg berbahan aktif maneb seperti pada Velimex 80 WP. Fungisida ini diberikan 2 minggu sebelum pemetikan dgn dosis 2-2,5 gram/liter.
Bercak daun atau bercak cokelat
  • Penyebab: cercospora purpurea Cke./dikenal juga dgn Pseudocercospora purpurea (Cke.) Derghton. Jamur ini berwarna gelap & menyukai tempat lembab.
  • Gejala: bercak cokelat muda dgn tepi cokelat tua di permukaan daun atau buah. Bila cuaca lembab, bercak cokelat berubah menjadi bintik-bintik kelabu. Bila dibiarkan, lama-kelamaan akan menjadi lubang yg dpt dimasuki organisme lain.
  • Pengendalian: Penyemprotan fungisida Masalgin 50 WP yg mengandung benomyl, dgn dosis 1-2 gram/liter atau dpt juga dgn mengoleskan bubur Bordeaux.
Busuk akar & kanker batang
  • Penyebab: Jamur Phytophthora yg hidup saprofit di tanah yg mengandung bahan organik, menyukai tanah basah dgn drainase jelek.
  • Gejala: Bila tanaman yg terserang akarnya maka pertumbuhannya menjadi terganggu, tunas mudanya jarang tumbuh. Akibat yg paling fatal adalah kematian pohon. Bila batang tanaman yg terserang maka akan tampak perubahan warna kulit pada pangkal batang.
  • Pengendalian: drainase perlu diperbaiki, jangan sampai ada air yg menggenang/dgn membongkar tanaman yg terserang kemudian diganti dgn tanaman yg baru.
Busuk buah
  • Penyebab: Botryodiplodia theobromae pat. Jamur ini menyerang apabila ada luka pada permukaan buah.
  • Gejala: Bagian yg pertama kali diserang adalah ujung tangkai buah dgn tanda adanya bercak cokelat yg tdk teratur, yg kemudian menjalar ke bagian buah. Pada kulit buah akan timbul tonjolan-tonjolan kecil.
  • Pengendalian: Oleskan bubur Bordeaux/ semprotkan fungisida Velimex 80 WP yg berbahan aktif Zineb, dgn dosis 2-2,5 gram/liter. 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking