petani bawang prei sering di resahkan oleh hama pada tanaman mereka berikut ini Hama yang sering diternukan di areal penanaman bawang prei antara lainnya
ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn). Hama ini bisa membuat tanaman rebah. Pangkal batang yang diserang akan memperlihatkan bekas gigitannya. Bisa juga batang sampai terpotong hingga putus.
Pengendalian :
- secara kimia dengan menggunakan insektisida Dursban 20 EC dengan dosis 2-3 ml/i air.
- Secara mekanis dengan mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.
Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.)
Pengendalian :
- Secara kimia dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat.
- Secara mekanis dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.
Kutu loncat (Thrips tabacci Lind.)
Pengendalian : pergiliran tanaman bukan Liliaceae, menanam secara serempak, memasang perangkap serangga berupa kertas/ dengan insektisida Mesurol 50 WP.
Bercak ungu (Alternaria porri Ell.Cif.)
Pengendalian :
- Secara kimia menggunakan fungisida Antracol 70WP, Dithane M-45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.
- Secara mekanis dengan perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.
Busuk daun/embung tepung (Peronospora destructor Berk.)
Pengendalian : menggunakan benih atau bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70WP atau Daconil 75 SP.
Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes Penz.)
Gejala : daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak.
Pengendalian : menggunakan bibit atau benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman yang sakit dan fungisida Antracol 70WP dan Daconil 75WP.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking