Saterdag 29 Junie 2013

teknik budidaya timun jepang(kiuri)

Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari. Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, pH tanah 6,5-7.


timun jepang 
2. Pengelolaan Lahan

    -Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekan serangan penyakit terbawa tanah seperti akar bengkak, busuk lunak, rebah semai, dll dengan cara dicabut dan dijadikan kompos
    -Membuat got keliling dengan lebar 30 cm untuk pembuangan air
    -Tanah dibajak/ digaru dan dibuat bedengan dengan lebar 150-160 cm, parit 30 cm, tinggi 30 cm
    -Tambahkan pupuk bokhasi minimal 1,5 - 2 ton, dolomit min 2 kwt, Furadan 2 kg utk luas 2000 m persegi
    -Tanah dan pupuk bokhasi diaduk dan dicampur ratakan
    -Tanah ditutup dengan mulsa plastik dengan warna hitam di bagian bawah dan perak diatas
    -Membuat lubang tanam dengan jarak 80 cm (antar tan dlm 1 bedengan)
    Lahan siap ditanami

3. Penanaman
a. Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari
b. Lepaskan bibit bersama medianya dr plastik polibag, usahakan media tdk pecah/ akar putus
c. Lahan siap ditanamai

4. Pemeliharaan Tanaman

    1-Umur 7 - 30 HST disemprot dengan      Pestisida Nabati dan Pupuk Organik Cair      Alami+ZPT
    2-Umur 12 HST dilakukan pemangkasan daun ke-5
    3-Umur 14 HST pemberian pupuk susulan I
    4-Umur 20 HST dilakukan pemangkasan daun ke-8
    5-Umur 28 pemberian pupuk susulan II
    6-Umur 30 HST setiap pucuk dilakukan pemangkasan/ petik pupus scr rutin dan bakal buah


5. Panen

    - Buah bisa dipanen umur 35 - 40 HST
    -Satu tanaman 4 -5 kg
    -Waktu panen, bakal buah jangan di lemparkan, shg buah jadi cacat dan luka
    -Waktu panen bakal buah yg bengkok dibuang dan buah yg lurus dipelihara
-Standart mutu; utk great A = 1250/ kg, great B= 750/ kg dan great C= 350/ 

teknik persemaian magrove

 Laut merupakan rumah bagi ekosistem satwa air di mana mereka berkembang dengan keadaan lingkungan yang baik, oleh karena itu kita sebagai manusia sadar untuk melestarikan tanaman pendukung keberlangsungan kehidupan biota biota laut salah satunya dengan menanam pohonn magrove , untuk langkah-langkah awal simak berikut ini:

1.    Pengumpulan Buah
Sebelum melakukan persemaian, lakukanlah pengumpulan buah mangrove terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanaman mangrove.

2.    Penyiapan bibit

    bibit mangrove diusahakan berasal dari lokasi setempat atau lokasi terdekat
    bibit mangrove disesuaikan dengan kondisi tanahnya
    persemaian dilakukan di lokasi tanam untuk penyesuaian dengan lingkungan setempat
3.    Pemilihan bibit mangrove
Penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menanam langsung buahnya, cara ini memiliki tingkat keberhasilan antara 20-30%. Cara lain adalah melalui persemaian bibit, dengan tingkat keberhasilan antara 60-80%.
Untuk memperoleh bibit mangrove yang baik, pengumpulan buah (propagule) dapat dilakukan antara bulan September hingga bulan Maret, dengan karakteristik sebagai berikut berdasarkan jenis tanaman mangrove:

    Bakau (Rhizophora spp.), buah sebaiknya dipilih dari pohon yang telah berusia di atas 10 tahun, buah yang baik dicirikan oleh hampir lepasnya bonggol buah dan batang buah, ciri buah yang sudah matang untuk jenis :
    bakau besar (Rhizophora mucronata): warna buah hijau tua atau kecoklatan dengan kotiledon (cincin) berwarna kuning
        bakau kecil (Rhizophora apiculata): warna buah hijau kecoklatan dan warna kotiledon merah.
        Tancang (Bruguiera spp.), buah dipilih dari pohon yang berumur antara 5-10 tahun, ciri buah yang matang: batang buah hampir lepas dari bonggolnya
    Api-api (Avicennia spp.), bogem (Sonneratia spp.) dan bolicella (Xylocarpus granatum)
        ciri buah yang matang: warna kecoklatan, agak ketas dan bebas dari hama penggerek
        lebih baik buah yang sudah jatuh dari pohon

4. Persemaian bibit mangrove


    Pemilihan tempat:
        lahan yang lapang dan datar,
        dekat dengan lokasi tanam,
        terendam air saat pasang, dengan frekuensi lebih kurang 20-40 kali/bulan, sehingga tidak memerlukan penyiraman.
    Pembuatan bedeng persemaian
        ukuran bedeng disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya berukuran 1 x 5 meter atau 1×10 meter dengan tinggi 1 meter,
        Bedeng diberi naungan ringan dari daun nipah atau sejenisnya,
        Media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya,
        Bedeng berukuran 1 x 5 meter dapat menampung bibit dalam kantong plastik (10 x 50 cm) atau dalam botol air mineral bekas (500 ml) sebanyak 1200 unit, atau 2.250 unit untuk bedeng berukuran 1 x 10 meter.

5. Pembibitan Mangrove

    Buah disemaikan langsung ke kantong- kantong plastik atau ke dalam botol air mineral bekas yang sudah berisi media tanah.
    Sebelum diisi tanah, bagian bawah kantong plastik atau botol air mineral bekas diberi lubang agar air yang berlebihan dapat keluar.
    Khusus untuk buah bakau (Rhizopora spp.) dan tancang (Bruguiera spp.), sebelum disemaikan sebaiknya disimpan dulu di tempat yang teduh dan ditutupi dengan karung basah selama 5-7 hari. Hal ini bermanfaat untuk menghindari batang bibit

Donderdag 27 Junie 2013

budidaya seledri

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SELEDRI
 
Benih
Seledri dapat diperbanyak secara generatif dengan biji atau vegetatif dengan anakan. Untuk tujuan komersil tanaman seledri dapat diperbanyak dengan biji. Benih berasal dari varietas unggul dengan daya kecambah > 90%.

Pengolahan Lahan

Lahan ideal adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, mampu menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm
biarkan selama 15 hari, jika pH tanah kurang dari 6.5 campurkan kapur kalsit atau dolomit dengan tanah olahan, dosis kapur 1-2 ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah Alumunium di dalam tanah, pemberian 2-3 minggu sebelum tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan berupa alang-alang atau jerami dengan tinggi 1-1,5 m.

Budidaya Tanaman Sayuran
Persemaian
Benih disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm, sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam, kemudian dikeringkan. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai lembab. Untuk menjaga kelembaban, persemaian ditutup dengan alang-alang atau jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh. Setelah bibit tumbuh dapat juga dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan media yang sama.
Penanaman
Setelah + 40 hari atau telah berdaun 3-4 helai cabut bibit seledri yang sehat dengan akarnya. Potong sebagian akar, selanjutnya akar direndam kedalam larutan pestisida Benlate atau
Derosol pada konsentrasi 50% sekitar 15 menit. Pindahkan bibit pada bedengan yang telah dipersiapkan, satu bibit per lobang tanam, dengan jarak tanam: 25 x 30 cm; 20 x 20 cm atau 15 x 20 cm (tergantung varietas) dan padatkan tanah disekitar batang. Siram bedengan sampai lembab.

Pemeliharaan Tanaman

Jika ada tanaman yang mati lakukan penyulaman 7-15 hari setelah tanam. Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam, penyiangan berikutnya disesuaikan dengan keadaan gulma. Di awal masa pertumbuhan, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, berikutnya dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu tergantung cuaca. Tanah tidak boleh kekeringan atau tergenang air (becek).

Pemupukan

Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanam, yaitu pupuk organik dengan dosis 4 kg/m2, diaduk dengan tanah permukaan bedengan. Pada umur 2 minggu setelah tanam berikan pupuk N 300 kg, P2O5 75 kg dan K2O 250 kg/ha secara larikan dibarisan tanaman. Pupuk susulan berikutnya larutkan 2-3 kg pupuk NPK ke dalam 200 liter air dan berikan secara kocor diantara barisan tanaman, hal ini dapat dilakukan selama tanaman masih produktif dengan interval 7 hari satu kali pemberian. Dapat juga diberikan pupuk cair dengan dosis 0,3 ml/m2 yang dimulai pada umur 3 minggu setelah tanam dengan interval 10 hari satu kali.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama utama seperti: ulat tanah, keong, kutu daun tungau. Hama dapat dihilangkan secara mekanik yaitu dipungut dengan tangan. Penyakit yang sering menyerang tanaman bercak
cercospora, bercak septoria, virus aster yellow. Pengendalian dilakukan mulai dari pesemaian hingga panen. Jika terpaksa harus menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.

Panen dan Pasca Panen

Seledri dapat dipanen setelah berumur 40 sampai dengan 150 hari setelah tanam (tergantung varietas). Saledri daun dipanen 4-8 hari sekali. Seledri potong dipanen dengan memotong tanaman pada pangkal batang secara periodik sampai pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi dipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilakukan secara periodik sampai tanaman kurang produktif. Hasil panen diseleksi dengan cara membuang tangkai daun yang cacat atau terserang hama. Untuk membersihkan dari kotoran/tanah dan residu pestisida, seledri dicuci dengan air mengalir atau disemprot kemudian tiriskan di rak-rak. Sortasi perlu dilakukan
terutama jika seledri akan dipasarkan di swalayan atau untuk eksport. Sortasi dilakukan berdasarkan ukuran dan jenis yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar. Seledri diikat dengan ikatan plastik pada berat tertentu yang disesuaikan dengan permintaan pasar.

Dinsdag 11 Junie 2013

budidaya tomat cery(hidroponik)


 http://rumahdanhijau.files.wordpress.com/2012/07/e1kod00z.jpg?w=390

Tomat ceri menarik secara visual maupun fungsi. Secara visual, tandan buahnya yang panjang  dan warna buah bisa menjadi tanaman hias. Secara fungsi, tomat ceri bisa langsung dimakan tanpa harus membelah sebagaimana jika ukuran tomatnya besar. Selain itu rasanya memang lebih manis dibandingkan dengan tomat yang biasa ditanam untuk sayur.
 

 Menurut Atmadi, ada beberapa varietas tomat ceri yang sudah ditanam. Sakura, Permata, Tantyana dan lain lain. Sementara yang baru dicoba Sunstream. Masin-masing varietas punya keunggulan dan syarat hidup. Khususnya soal ketinggian tempat.

Makanya jika anda membeli benih, pastikan sesuai dengan ketinggian lokasi dimana anda menanam. Tersedia benih untuk dataran rendah, menengah dan tinggi. Semua ini tertera di kemasan. Termasuk cara budidayanya.

   

Sistem Hidroponik
penyiapan benih
Menanam Tomat Ceri tidak jauh berbeda dengan tomat biasa. Benih disemai dahulu, 2 minggu kemudian baru dipindahkan ke media tanam. Ada yang ditanam ditanah, ada yang menggunakan system hidroponik. Sistem hidroponik dipilih karena bisa mengontrol nutrisinya dan juga lebih bersih. Selain itu bisa mencegah hama dan penyakit yang kerap disebarkan melalui tanah.
Penyiapan lahan
Bila anda mencoba menanam di rumah, tidak harus menggunakan system ini. Hidroponik bisa dilakukan secara manual. Yakni menggunakan media sekam bakar dan kompos yang dimasukkan ke dalam polibag. Kemudian air disiram secara manual, pagi dan sore. Untuk pupuk diberikan seminggu sekali dengan pupuk daun yang disemprotkan atau pupuk cair yang disiramkan.

Setelah tanaman tumbuh, agar tanaman tetap tegak sebaiknya menggunakan ajir. Berupa tali atau bisa juga dengan kayu atau bamboo. Bentuk ajir tergantung kondisi, yang jelas bisa menjadi penopang untuk batang tomat yang panjang dan yang tidak tegak.

Batang tomat yang tegak bukan saja indah dilihat, tapi juga merupakan cara menghindari hama dan penyakit, khususnya buah. Bila kena tanah, buah gampang busuk. Sistem budidaya yang bersih dan benar merupakan cara mengurangi penggunaan pestisida. Termasuk benih yang dipilih. Sudah banyak varietas yang tahan hama dan penyakit utama tomat yakni layu fusarium, nematode, mozaik, tembakau dan lain lain.

Tomat mulai berbunga setelah umur 3 bulan setelah tanam. Bunga berwarna kuning muncul di ketiak daun. Satu tandan muncul bergantian hingga membentuk bakal buah yang lengkap dari pangkal tandan ke ujung. Setelah bunga gugur, buah muncul berwarna hijau, kuning kemudian menjadi warna. Kira-kira sebulan kemudian sudah bisa dipanen hasilnya.


*selamat mencoba di halaman rumah anda sehingga mempercantik pekarangan rumah anda dan sukses selalu

budidaya tanaman melinjo

 
Gnetum gnemon adalah nama ilmiah dari tanaman melinjo. Setiap daerah mengenalnya dengan bahasa yang berbeda. Di daerah Sunda melinjo dikenal dengan nama tangkil, orang Jawa menyebutnya dengan belinjo atau melinjo, orang melayu mengenalnya sebagai tanaman bago, sedangkan orang Kamboja menyebutnya dengan khalet. Salah satu tanaman berbiji dua ini berasal dari Asia tropik, Melanesia dan Pasifik Barat.

Bagi sebagian orang yang belum begitu mengenal melinjo, pasti yang ada dipikiran hanyalah rasa pahit atau melinjo sangat tidak dianjurkan dikonsumsi bagi penderita asam urat. Namun sangat sedikit yang tahu bahwa biji melinjo kaya antioksidan dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Selama ini mengkonsumsi emping melinjo dipercaya meningkatkan asam urat. Namun menurut para ahli bukan melinjo yang membuat asam urat meningkat melainkan minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng emping.

Kandungan Melinjo
:
Nyaris belum ada penelitian mengenai Melinjo. Meski demikian beberapa pihak mempercayai Melinjo mengandung antioksidan.

Khasiat Melinjo
:
Meski belum ada penelitian resmi terpublikasi, Melinjo dipercaya melancarkan proses persalinan. Selain itu daun melinjo juga dipakai untuk mengobati sakit mata.

Cara Budidaya Tanaman Melinjo

1. Pemilihan Lokasi Pertanaman Melinjo

a. Iklim Tempat Menanam Melinjo

    Melinjo dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah meskipun kurang subur.
    Daerah dengan curah hujan 2500-3000 mm per tahun cukup baik untuk pertumbuhan melinjo akan tetapi melinjo menyukai musim kemarau yang jelas.

b. Ketinggian tempat  Menanam Melinjo

    Melinjo dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut namun produksi maksimal dicapai pada ketinggian tidak lebih dari 400 m diatas permukaan laut.


c. Tanah Tempat Menanam Melinjo

    Melinjo tidak mebutuhkan persyaratan tumbuh yang khusus berkaitan dengan tanah sehingga banyak direkomendasikan untuk program penghijauan.


2. Budidaya Tanaman Melinjo
a. Perbanyakan tanaman

    Melinjo bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun dengan cara vegetatif. Namun biji melinjo sangat sulit dikecambahkan sehingga perbanyakan vegetatif banyak dilakukan. Cara perbanyakan vegetatif yang banyak dilakukan adalah mencangkok sambung, dan okulasi.


b. Persiapan lahan Tanaman Melinjo
    Tanah dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul dan batang serta kayu yang ada disekitarnya dikumpulkan.
    Persiapan lahan dilakukan menjelang atau sebelum musim hujan.


c. Pembuatan lobang tanam Tanaman Melinjo

    Lobang tanam disiapkan 3-4 minggu sebelum bibit ditanam.
    Lobang tanam digali dengan ukuran 60 x60 x 75 cm. 
    Tanah bagian atas dipisahkan dengan tanah bagian bawah.


d. Pemberian pupuk dasar Tanaman Melinjo

    Pupuk kandang dengan takaran + 10 kg setiap lubang tanaman.


e. Penanaman Tanaman Melinjo
    Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
    Bibit yang akan ditanam dilepas dari polibag. 
    Tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai terlepas agar perakaran bibit tidak rusak. 
    Penanaman dilakukan sampai batas leher akar, diusahakan akar tunggang tetap lurus. 
    Letak akar cabang diusahakan tersebar ke segala arah. 
    Ujung yang patah atau rusak sebaiknya dipotong. 
    Tanah di sekitar batang dipadatkan agar tidak ada rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air. 
    Tanaman perlu diberi penyanggah dari bambu agar tetap tumbuh tegak.


f. Perawatan Tanaman Melinjo

i. Penyiraman Tanaman Melinjo
    Jika tidak ada hujan, penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama dua minggu setelah ditanam, selebihnya cukup sehari sekali.
    Setelah tanaman tumbuh, penyiraman tetap dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah. 
    Setelah besar penyiraman tidak perlu dilakukan, sebab akar sudah cukup mendapatkan air meskipun tanah di permukaan kelihatan kering. 
    Untuk menghindari kelebihan air selama musim hujan, dibuatkan saluran pembuangan air di sekitar tanaman.


ii. Pemberian pupuk lanjutan

    Selain pupuk kandang, pupuk buatan juga perlu diberikan.
    Pemberian dilakukan 2 kali setahun. Menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau. Dosis disesuaikan dengan umur tanaman.
    Pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada lubang yang digali sedalam 10-15 cm mengelilingi lingkaran daun terluar


iii. Penyiangan Tanaman Melinjo
    Tujuannya untuk menghilangkan tanaman pengganggu (gulma), rerumputan liar dan tanaman merambat yang sering tumbuh di sekitar tanaman melinjo terutama ketika tanaman masih kecil (1-3 tahun).
    Penyiangan dapat dilakukan setiap saat. 
    Saat penyiangan dilakukan pendangiran atau pengemburan tanah di sekeliling tanaman paling sedikit 2 kali setahun.

iv. Penyulaman Tanaman Melinjo

    Bibit yang mati segera disulam, diganti dengan bibit baru. 
    Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar pertumbuhan tanaman yang disulam tidak tertinggal.


v. Pemangkasan Tanaman Melinjo

    Dilakukan agar tidak tumbuh terlalu tinggi, memudahkan dalam memungut hasil.
    Mempermudah pengontrolan hama dan penyakit. 
    Cabang akan semakin banyak sehingga bunga juga semakin banyak. 
    Keseimbangan berat tanaman terjaga sehingga tanaman berasal dari cangkok atau stek yang perakarannya dangkal tidak mudah roboh.


vi. Pengendalian hama dan penyakit pada melinjo
Gejala dan serangan hama dan penyakit dapat dilihat pada tanaman yang diserang. Berdasarkan gejala yang tampak akan dapat diketahui jenis hama dan penyakit yang menyerang dan selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya. Gejala dari masing-masing jenis adalah sebagai berikut:

    Permukaan daun bagian atas berbintik-bintik kuning. Gejala ini disebabkan oleh serangan kutu Leopindasaphes sp., Ischuapsis sp., dan Pseudocaspis sp. Yang mengisap cairan daun. Kutu-kutu ini diberantas dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif dimefoat, seperti Perfekthion 100 UCV.
    Permukaan atas daun yang berbintik merah kecoklatan atau putih. Gejala ini diakibatkan oleh serangan tungau merah (Tetranichidae). Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan akarisida berbahan aktif dikofol seperti Kelthane MF atau yang berbahan aktif Femitration, seperti Agrothion. 
    Daun layu berwarna kuning sampai kuning kemerah-merahan (merah tembaga) dan mudah rontok. Daun yang tumbuh berikutnya ukurannya menjadi lebih kecil dengan warna yang sama. Pembuluh kayu tanaman sakit tampak berwarna coklat. Penyakit ini dikenal dengan nama Layu Pembuluh Bakteri. Bakteri penyebab penyakit ini belum dapat diidentifikasi jenisnya. Penularannya melalui luka akibat alat pertanian, seperti alat pemotong. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, alat-alat yang baru saja digunakan untuk memotong tanaman yang sakit dibersihkan. Penyakit ini belum dapat diberantas dengan pestisida. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memasukkan bagian tanaman yang sakit. 
    Anak tulang daun berwarna coklat dan helai daun disekitarnya berwarna kuning. Pada serangan lebih lanjut, helai daun berubah menjadi coklat, kelabu dan akhirnya mati. Penyakit ini disebut penyakit “Hawar Daun Bakteri” yang disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Pengendaliannya dengan membuang bagian tanaman yang sakit.Penggunaan pestisida belum bisa mengendalikannya secara efektif. 
    Daun bercak-bercak coklat dengan pola yang bervariasi. Bercak dapat meluas sampai ¾ bagian bagian yang bercak dapat menjadi kuning lalu mati, dengan warna putih kelabu seperti terbakar. Diantara bagian yang sehat dan mati terdapat bagian berwarna coklat tua. Penyakit ini dinamakan penyakit “Hawar Daun Cendawan” yang disebabkan oleh cendawan Gloesporium sp. Penyakit ini dapat diatasi dengan fungisida berbahan aktif Mankozet seperti Dithane M-45 WP, atau dapat juga diatasi dengan fungisida yang berbahan aktif Klorotalovil misal Dacovil 75 WP dengan cara disemprotkan.
    Daun bercorak bulat dengan warna coklat dikelilingi warna kuning permukaan bawah daun berwarna-warna coklat dan kelihatan lebih terang. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit “Antraluosa” yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida berbahan aktif Karbendazim dan Mankozeb, seperti Delsene M X 200, atau dengan fungisida berbahan aktif Prokloraz misal Sportek 450 cc.

Beberapa hama di atas umumnya tidak menimbulkan banyak kerusakan. Hanya Pseudolacaspis sp. yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau mengurangi hasil. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh populasi hama-hama itu masih dapat dikendalikan oleh musuh alaminya seperti kembang, Coccinelidae, berbagai jenis semut pemangsa (Formicidae) dan berbagai jenis laba-laba (Arachnida).

Sementara itu penyakit yang dianggap penting adalah penyakit “Layu Pembuluh Bakteri” penyakit ini dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman atau mungkin juga bisa mematikannya. Penyakit lain seperti Hawar Daun Bakteri dan Hawar Daun Cendawan perlu juga diperhatikan. Penyakit ini bisa mengurangi hasil secara tidak langsung.

Dalam kenyataan sehari-hari, hama dan penyakit di atas kurang mendapat perhatian yang serius dari petani. Hal ini mungkin disebabkan oleh serangan yang belum jelas atau merugikan. Pada suatu saat nanti mungkin serangan hama dan penyakit ini akan kelihatan jelas apabila melinjo telah diusahakan secara monokultur dalam areal yang luas.

g. Panen dan pasca panen Tanaman Melinjo
i. Panen Tanaman Melinjo

    Hasil panen melinjo berupa buah, bunga dan daun.
    Buah melinjo dapat diolah menjadi tangkil, bahan baku “emping”. Buah melinjo untuk emping harus di panen apabila sudah cukup umur. Biji yang muda akan mengurangi mutu emping. 
    Bunga dan daun yang dikenal dengan nama Kroto So yang umumnya dikonsumsi sebagai sayuran. Panen bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja. 
    Untuk mendapatkan buah yang baik dan banyak, bunga atau daun melinjo sebaiknya tidak di panen sebab akan menurunkan produksi buah. 
    Pohon melinjo dapat dipanen setelah berumur 5 sampai 6 tahun. 
    Masa buah melinjo terjadi 2 kali dalam setahun. Dikenal dengan panen besar (bulan Mei-Juli) dan panen kecil (bulan Oktober-Desember).


ii. Cara panen Tanaman Melinjo

    Pemanenan dapat dilakukan dengan memanjat pohonnya, atau menggunakan galah atau tangga. Pemanenan sangat dianjurkan menggunakan tangga karena beresiko kecil.
    Panen dilakukan dengan memetik buah kemudian dikumpulkan dalam wadah (keranjang). 
    Hasil pemetikan merupakan campuran melinjo tua dan melinjo muda. 
    Sebagai tambahan dapat juga sekaligus dipanen bunga dan daun melinjo.


iii. Pasca panen Tanaman Melinjo

    Langkah awal setelah panen adalah sortasi atau pemilihan buah.
    Buah melinjo tua dipisahkan dari yang muda demikian pula daun dan bunganya. Buah tua berwarna merah dan berbiji keras. Buah muda berwarna hijau dan biji lunak.
    Hasil panen melinjo dijual sebagai sayuran dan bahan baku pembuatan emping.


Uraian berikut mengenai seluk beluk produk olahan melinjo yaitu emping, meliputi jenis-jenis kualitas, cara pembuatan, pengemasan dan penyimpanan.

Jenis-jenis emping

    Emping yang dijual di pasaran ada bermacam-macam ukurannya yaitu: kecil, sedang dan besar.
    Emping ukuran kecil dikenal dengan nama ‘Emping Geprek’. Emping ini dibuat dari satu biji melinjo untuk satu buah emping. 
    Emping ukuran sedang dibuat dari beberapa biji melinjo yang dipipihkan dan satukan. 
    Emping ukuran paling besar dibuat dari dua puluh sampai tiga puluh biji melinjo yandg dipipihkan dan disatukan.


Kualitas emping

Faktor yang dapat membedakan kualitas emping melinjo adalah perbedaan kualitas bahan baku dan perbedaan kualitas pembuatannya. Perbedaan kualitas emping terjadi karena proses pembuatan dilakukan secara manual dan sederhana. Perbedaan kualitas emping dapat diketahui dari perbedaan rasa dan penampilan fisiknya. Perbedaan ini akan mempengaruhi harga jualnya.  Beberapa kualitas emping:

    Kualitas I: Emping yang kering disebut emping super karena terbaik kualitasnya. Ciri-ciri emping super adalah tipis dan ketebalannya merata dan relatif sama, warnanya putih kuning dan garis tengahnya seragam. Emping ini sering diekspor ke luar negeri dan termahal harganya.
    Kualitas II: Tidak setipis emping super tetapi agak tebal, warnanya putih, garis tengahnya kurang seragam.
    Kualitas III: Agak tebal dan kurang merata, warnanya kuning dan garis tengahnya kurang seragam.

Prospek pemasaran melinjo

    Melinjo mempunyai prospek pemasaran yang sangat baik, apabila telah diolah menjadi emping. Emping yang berkualitas baik atau super merupakan komoditi sektor industri kecil yang potensial dan berprospek cukup cerah dalam pengembangan ekspor non migas.



Donderdag 06 Junie 2013

manfaat daun pepaya bagi kesehatan

Manfaat dan kandungan daun pepaya. Pepaya (Carica Papaya) sebagai tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia mempunyai khasiat yang tidak bisa di anggap enteng, dari buah muda bisa di buat sayur, buah yang sudah masak bisa dimakan segar atau sebagai campuran koktail. Bukan saja dari buahnya yang manis, daun pepaya yang rasanya pahit pun begitu kaya akan manfaat dan khasiat yang luar biasa. 
Bagi yang suka pahit sayur daun pepaya sangat bisa menjadi makanan favorit, bisa juga dibuat jamu atau obat tradisional dan tentunya lebih banyak lagi manfaat dari daun pepaya yang akan kita bahas dalam artikel kali ini. Nah tanpa harus panjang lebar segera saja kita simak


Kandungan Daun Pepaya 
Pada daun pepaya terdapat getah pepaya (ditemukan juga pada batang dan buah), getah tersebut mengandung enzim yang bernama papain. Enzim papain sejenis protease dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Disamping enzim papain, daun juga mengandung zat-zat lain diantaranya: vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, air, kalori dan carposide (berkhasiat sebagai obat cacing). 
Manfaat dan Khasiat Daun Pepaya Untuk Kesehatan Tubuh.
Sebagai obat Jerawat
Daun pepaya berkhasiat sebagai obat jerawat dengan menggunakannya sebagai masker, cara membuatnya adalah sebagai berikut ambilah daun pepaya tua secukupnya, selanjutnya jemurlah daun pepaya tersebut hingga kering selanjutnya tumbuklah daun kering tersebut hingga halus, berilah sedikit air hingga tumbukan daun tersebut menjadi kental seperti krim masker dikira-kira saja jangan sampai terlalu. Selanjut gunakan sebagai masker dengan mengoleskan ke muka hingga rata menjelang istirahat tidur malam. Lakukan secara rutin hingga jerawat bersih dan wajah kembali bersinar.
Sebagai jamu tradisional penambah nafsu makan
Siapkan daun pepaya secukupnya yang masih segar atau bisa langsung diambil dari pohonnya. Siapkan blender, lalu masukkan daun pepaya segar ke dalam blender, dan blenderlah daun pepaya dengan tambahan air secukupnya atau bisa juga ditambah sedikit garam hingga hancur dan lembut. Setelah selesai diblender saringlah sarinya bisa ditambahkan madu jika diperlukan untuk mengurangi rasa pahit atau bisa langsung diminum begitu saja. Minum lah segera setelah disaring. Rasakan perbedaan nafsu makan yang pasti akan bertambah.
Sebagai pelancar pencernaan
Senyawa karpain adalah senyawa yang terkandung dalam daun pepaya. senyawa karpain tersebut mampu melemahkan dan membunuh mikro organisme jahat yang mengganggu pencernaan dan metabolisme dalam tubuh, sehingga proses metabolisme tubuh akan menjadi lancar karena konsumsi daun pepaya tersebut.
Sebagai obat demam berdarah
Demam berdarah yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk mampu diobati atau setidaknya mampu menghambat lebih parahnya penyakit tersebut dengan daun pepaya dengan cara rebus kira-kira lima lembar daun pepaya muda segar dengan ditambahkan air secukupnya kira-kira ½ liter hingga air tersisa seperempat dari takaran semula atau kira-kira tersisa satu gelas. Segeralah minum selagi hangat sampai habis. Minum secara rutin sehari tiga kali, apabila demam masih belum membaik atau bahkan cnderung naik segeralah bawa ke dokter, dan jika demam turun dan kondisi membaik konsultasikan ke dokter untuk lebih mengetahui lebih jauh kesehatan kita, obat ini bisa sebagai alternatif saja. Mudah-mudahan membaik tanpa harus keluar biaya banyak.
Sebagai pereda nyeri saat haid
Daun pepaya sebagai pereda nyeri saat haid sudah digunakan sejak lama oleh para wanita dan mungkin meski sudah banyak produk pabrikan cara ini masih digunakan hingga sekarang. Caranya tidak jauh beda dengan penggunaan sebagai obat atau jamu yang lain hanya saja dengan tambahan yang berbeda, yaitu dengan menyiapkan beberapa lembar daun pepaya dengan ditambahkan asam jawa serta garam secukupnya, dicampur dengan air secukupnya lalu direbus bersamaan. Setelah dingin minumlah ramuan tradisional tersebut hingga habis dan semoga nyeri haid segera hilang.
Sebagaipelunak daging
  Getah pepaya yang bisa di dapat dari daun (selain dari batang dan buah) ternyata mengandung enzim papain, sejenis protease, yang mapu digunakaan untuk melunakkan daging. Biasanya daging direbus bersama dengan daun pepaya selama beberapa waktu sebelum daging diolah menjadi makanan.
Nah demikian sedikit dari banyak manfaat dan khasiat dari daun pepaya bagi kita semua, semoga informasi tersebut bermanfaat

kandungan daun singkong atau pugong

Manfaat dan kandungan Daun Singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan. 

Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. 

Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.

Singkong ini nama latinnya adalah Manihot Esculenta. Merupakan tanaman rakyat yang sangat digemmari oleh masyarakat Indonesia. Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Dia berasal dari Amerika tropis dan biasanya ditanam di pekarangan rumah, tanggul maupun sawah. Mengembangbiakkannya juga sangat mudah, bisa dengan stek dari batang singkong yang tua.

Pada zaman dulu, singkong adalah makanan pokok masyarakat juno sebelum ditemukannya budidaya beras, jagung maupun gandum. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa khas, namun daun singkong pun bisa disulap menjadi sayuran yang sangat lezat.

Begitu banyaknya manfaat daun singkong ini bagi tubuh kita, ayo baiknya mengkonsumsi daun singkong, apalagi harganya yang terbilang ekonomis dan terjangkau bahkan bisa ditanam sendiri di depan pekarang rumah Sudah bukan rashasia lagi kalau sayuran merupakan sumber gizi termasuk daun singkong ini.
Kandungan proteinnya yang tinggi yang bisa disetarakan dengan karbohidrat.

Kandungan daun singkong adalah:
Vitamin A.
Vitamin B17.
Vitamin C.
Kalsium."Kalori.
Fosfor.
Protein.
Lemak.
Hidrat arang.
Zat besi.

Dengan kandungan yang segitu banyaknya, daun singkong otomatis memiliki banyak manfaat buat kesehatan manusia.

Adapun khasiat / Manfaat  daun singkong adalah
1. Mengatasi rematik.
Digunakan sebagai obat pemakaian luar dan dalam.
Tentunya ditambah dengan bahan lain seperti jahe dan kapur sirih.

2. Mengobati sakit kepala.
Coba ambil beberapa daun singkong lalu tumbuk sampai halus dan kompreskan ke bagian kepala yang terasa sakit.

3. Mengobati diare.
Caranya rebuslah daun singkong di air 900cc lalu biarkan hingga tinggal sepauhnya.
Setelah dingin, diminum 2 kali sehari.

4. Mencerdaskan otak.
Ini yang baru aku ketahui, bisa mencerdaskan otak karena ada kandungan asam aminonya, asam glutamik, phenilalanin, tirosin dan triptophan.

Daung singkong memang terkesan makanan orang kere, dia kadang diremehkan oleh orang, bahkan dilecehkan begitu saja karena tidak mengetahui khasiat dan manfaat daun singkong tersebut.
Tapi semisal saja mereka mengetahui khasiatnya, bisa jadi tobat deh, takkan lagi meremehkan.