HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN VANILI
Kerusakan-kerusakan berat yang disebabkan oleh hama dan penyakit terhadap tanaman vanili di Indonesia belumlah berarti bila dibandingkan dengan tanaman lainnya. Akan tetapi yang umum menyerang tanaman vanili adalah cendawan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan yang lembab.
a. Hama
Hama yang sering menyerang tanaman vanili adalah bekicot dan belalang. Bekicot umumnya menyerang daun atau pucuk tanaman muda dan dewasa.
Pemberantasan dapat dilakukan dengan mengambil bekicot satu persatu dan dimatikan, selanjutnya dimasukan ke dalam lubang kemudian di bakar. Di samping itu dapat pula disiram dengan air atau bekas pengasapan kelapa untuk kopra secara periodik.
Belalang biasanya hanya menyerang daun tanaman pelindung. Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan Diazinon sebanyak 2 cc/liter air.
Penyakit
Penyakit yang umum menyerang tanaman vanili dan mempunyai pengaruh terhadap produksi adalah :
1. Noda Coklat
Pemberantasan penyakit ini dilakuka dengan memotong dan
Tanda-tanda batang terserang, pada batang terdapat noda coklat muda kemudian berubah menjadi hitam yang melingkar pada batang. Akibat serangan ini batang akan mengkerut dan akhirnya mati, sedang bila dibelah bagian dalamnya berwarna coklat. Selanjutnya pada buah tua terdapat noda coklat, dan mutu buah rendah serta akan rusak.
Pemberantasannya dilakukan dengan memotong batang yang terserang dan dibakar. SEdangkan pada buah dapat disemprot dengan fungisida bubur Bordeaux, Dithane M-45 atau Antrachol dengan dosis 1 hingga dengan 2 sendok teh dalam 10 liter air.
2. Penyakit Busuk Akar
Tanda-tanda serangan dari penyakit ini, akan kelihatan hitam, busuk dan mengering. Serangan yang paling berat biasanya terjadi pada tahun ketiga dan keempat, yaitu pada saat produksi tertinggi pertama kali tercapai. Berkembangnya penyakit ini lebih disebabkan oleh kekeringan dan kekurangan mineral.
Pengendalian dilakukan dengan memotong dan membakar bagian yang terserang serta mempertahankan kondisi tanaman dengan sebaik-baiknlya. Di samping itu dapat dilakukan penyemprotan dengan fungisida Banlak, Ditane M-45 atau Antrachol dengan dosis 1 hingga dengan 2 sendok teh/10 liter air.
3. Calospora Vanilae, M
Penyakit ini menyerang daun, batang dan buah. Tanda-tandanya terdapat noda-n0da yang semula licin dengan pembatasan yang jelas dan warna coklat muda kekuning-kuningan. Spora tumbuh di bawah kulit jget yang tembus dan keluarlah butiran-butiran kecil berlendir dan berwarna abu-abu atau merah muda.
Pemberantasan dilakukan dengan memotong dan membakar bagian-bagian yang terserang sebelulm terbentuknya spora, mengurangi atau memangkas pohon pelindung agar lebih banyak mendapatkan cahaya dan mengatur drainase yang baik. Di samping itu tanah bekas tanaman yang mati atau rusak terserang penyakit, sebaiknya baru dapat ditanami setelah 2 sampai dengan 3 tahun, untuk menghindari timbulnlya spora-spora penyakit yang masih hidup di dalam tanah
.
.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking