Saterdag 29 Junie 2013

teknik persemaian magrove

 Laut merupakan rumah bagi ekosistem satwa air di mana mereka berkembang dengan keadaan lingkungan yang baik, oleh karena itu kita sebagai manusia sadar untuk melestarikan tanaman pendukung keberlangsungan kehidupan biota biota laut salah satunya dengan menanam pohonn magrove , untuk langkah-langkah awal simak berikut ini:

1.    Pengumpulan Buah
Sebelum melakukan persemaian, lakukanlah pengumpulan buah mangrove terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanaman mangrove.

2.    Penyiapan bibit

    bibit mangrove diusahakan berasal dari lokasi setempat atau lokasi terdekat
    bibit mangrove disesuaikan dengan kondisi tanahnya
    persemaian dilakukan di lokasi tanam untuk penyesuaian dengan lingkungan setempat
3.    Pemilihan bibit mangrove
Penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menanam langsung buahnya, cara ini memiliki tingkat keberhasilan antara 20-30%. Cara lain adalah melalui persemaian bibit, dengan tingkat keberhasilan antara 60-80%.
Untuk memperoleh bibit mangrove yang baik, pengumpulan buah (propagule) dapat dilakukan antara bulan September hingga bulan Maret, dengan karakteristik sebagai berikut berdasarkan jenis tanaman mangrove:

    Bakau (Rhizophora spp.), buah sebaiknya dipilih dari pohon yang telah berusia di atas 10 tahun, buah yang baik dicirikan oleh hampir lepasnya bonggol buah dan batang buah, ciri buah yang sudah matang untuk jenis :
    bakau besar (Rhizophora mucronata): warna buah hijau tua atau kecoklatan dengan kotiledon (cincin) berwarna kuning
        bakau kecil (Rhizophora apiculata): warna buah hijau kecoklatan dan warna kotiledon merah.
        Tancang (Bruguiera spp.), buah dipilih dari pohon yang berumur antara 5-10 tahun, ciri buah yang matang: batang buah hampir lepas dari bonggolnya
    Api-api (Avicennia spp.), bogem (Sonneratia spp.) dan bolicella (Xylocarpus granatum)
        ciri buah yang matang: warna kecoklatan, agak ketas dan bebas dari hama penggerek
        lebih baik buah yang sudah jatuh dari pohon

4. Persemaian bibit mangrove


    Pemilihan tempat:
        lahan yang lapang dan datar,
        dekat dengan lokasi tanam,
        terendam air saat pasang, dengan frekuensi lebih kurang 20-40 kali/bulan, sehingga tidak memerlukan penyiraman.
    Pembuatan bedeng persemaian
        ukuran bedeng disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya berukuran 1 x 5 meter atau 1×10 meter dengan tinggi 1 meter,
        Bedeng diberi naungan ringan dari daun nipah atau sejenisnya,
        Media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya,
        Bedeng berukuran 1 x 5 meter dapat menampung bibit dalam kantong plastik (10 x 50 cm) atau dalam botol air mineral bekas (500 ml) sebanyak 1200 unit, atau 2.250 unit untuk bedeng berukuran 1 x 10 meter.

5. Pembibitan Mangrove

    Buah disemaikan langsung ke kantong- kantong plastik atau ke dalam botol air mineral bekas yang sudah berisi media tanah.
    Sebelum diisi tanah, bagian bawah kantong plastik atau botol air mineral bekas diberi lubang agar air yang berlebihan dapat keluar.
    Khusus untuk buah bakau (Rhizopora spp.) dan tancang (Bruguiera spp.), sebelum disemaikan sebaiknya disimpan dulu di tempat yang teduh dan ditutupi dengan karung basah selama 5-7 hari. Hal ini bermanfaat untuk menghindari batang bibit

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking