Maandag 27 Mei 2013

budidaya wijen

Budidaya Wijen Hasilkan Jutaan
Wijen (sesamum idicum L atau sesamum orrientale L) adalah tanaman sejenis palawija, hampir mirip dengan tanaman cabe, bisa tumbuh didaerah tropis. Daunnya kecil, bijinya : pipih, kecil, licin dan berwarna kuning, akarnya serabut. Banyak orang mengatakan wijen adalah sama dengan lengong, lenga, lengu, bijan, merasi, nene, lena dan wije. Tanaman ini jarang dijumpai di Rembang, karena masyarakat lebih senang menanam palawija seperti jagung, kacang, kedelai dan lainya , dibanding wijen. Menurut beberapa petani, tanaman wijen di Rembang belum bisa diandalkan, karena belum punya pasar yang jelas, lebih baik menanam melon, karena keuntungan yang didapat bisa 2 kali lipat dari modal. Anggapan petani tersebut sangatlah kurang tepat, karena banyak manfaat dan rupiah yang diperoleh ketika menanam wijen. Tetapi dengan syarat, supaya digarap dan dikerjakan dengan baik.
Wijen sebenarnya tanaman yang mudah didapat, mudah perawatanya, tidak banyak membutuhkan air, modal kecil, dan ternyata menghasilkan rupiah yang lumayan. Wijen memang belum sepopuler melon, jagung tongkol dan lainya. Belum adanya petani yang serius dalam budi daya wijen, akibatnya wijen sangat tidak dikenal di Rembang. Sangat butuh kepedulian dari masyarakat dan Pemda Rembang, untuk mengenalkan wijen kepada para petani, supaya wjen bisa popular seperti buah melon. 
Setelah diteliti, tanaman wijen sangat bermanfaat bagi orang banyak dan selalu menghasilkan rupiah..
Hal inilah yang membuat beberapa petani di Ds Logede Sumber, mencoba budidaya wijen sampai sekarang. Meskipun digarap dengan cara yang sederhana, tetapi sedikit demi sedikit sudah mulai kelihatan hasilnya ketika mulai panen.
Menurut Parman salah satu petani wijen mengatakan, menanam wijen sebenarnya tidaklah sulit dan rumit. Tetapi sangat mudah dan tidak butuh biaya besar.Menurutnya, modal kecil dan mudah dalam perawatanya. 
“Alhamdulillah, dari hasil menanam wijen, bisa untuk kebutuhan dapur dan kebutuhan lain “ kata Parman. Saat ini dia hanya menanam 0,25 ha wijen ditegalan miliknya, dengan menebar 3 kg bibit wijen. Bila tidak ada serangan hama /penyakit, panen hampir mencapai 1 kuintal wijen. Sekarang ini, harga wijen mencapai Rp 8000/kg. 

Mudah
Siapkan lahan, dan ratakan tanah dengan dengan garu/traktor supaya mudah ditanami.Kondisi tanah harus dalam keadaan basah (bukan kering/ terlalu banyak air). Setelah lahan disiapkan, ambilah biji wijen. Sebarlah biji wijen secara merata keseluruh luas lahan yang ditanami, atau buatlah lubang-lubang seperti menanam jagung. Dan biarkan benih sampai tumbuh agak besar, kemudian berilah pupuk. Semprotlah tanaman dengan insektisida. Biarkan wijen tumbuh kira kira 3 bulan. Bila wijen sudah tua dan saatnya panen, potonglah tanaman wijen seperti memotong padi(dipotong semuanya). Jemurlah wijen sampai kering, kemudian ambilah bijinya. Selanjutnya, wijen bisa dijual ke Pasar. Menurut terapis (pengobatan tradisional), biji wijen dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, karena dalam biji wijen mengandung vitamin A, B, C. Dan dalam wijen terkandung zat zat, seperti zat saponin, flavonoid, dan polifenol. Wijen dapat didigunakan untuk menyembuhkan : luka, obat batuk, obat perut nyeri, obat mata kabur atau lelah serta menguatkan organ hati dan ginjal. 

1 opmerking: